Apa yang terus menjadi membuat risau mengenai statment kesekian Pete Buttigieg kalau“ kita menginginkan politik yang tidak didefinisikan oleh siapa yang Kamu dorong” bukan cuma sebab beliau mencatatnya semacam yang beliau jalani Jumat malam, selaku metode buat berkata kalau beliau bisa mengajukan memadankan pada kalangan bebas serta Republik garis pinggiran yang tidak dapat dicoba Bernie Sanders, namun itu merupakan tanggapannya kepada serbuan kepada ketergantungannya pada dolar para hartawan. Itu merupakan dalam menanggapi kecaman Elizabeth Warren kepada hartawan yang membeli jalur mereka buat penentuan serta“ banyak orang yang menghirup hartawan” melaksanakan perihal yang serupa yang Walikota Pete ambil ucapan buat dimasukkan.
Perkaranya merupakan, kelangsungan hatinya serta keterbukaannya kepada satu persen mempunyai keterkaitan kebijaksanaan yang belum diperjelas oleh diskusi. Malam ini, semacam dalam diskusi lain, para calon ditanya apakah mereka hendak memikirkan opini calon calon peradilan mengenai Roe v. Wade dalam membuat akad ke bangku juri. Kita ketahui seluruh balasan calon saat sebelum mereka berdialog; pasti saja mereka ingin. Namun patokan apa yang hendak mereka maanfaatkan buat, katakanlah, akad dewan menteri mereka? Akankah Buttigieg menaruh figur Wall Street selaku penjamin jawab atas Treasury, semacam yang dicoba oleh Bill Clinton serta Barack Obama serta dalam permasalahan Obama, mempunyai satu Wall Streetoid semacam itu, Timothy Geithner, di Treasury membuat jutaan owner rumah kehabisan rumah mereka. Akankah Buttigieg menempuh arah yang serupa? Tidak menyangkal jiwa sensitif Wall Street kala tiba ke partisipasi kampanye berarti menyongsong mereka ke kabinetnya serta Komisi Surat berharga deposito serta Pertukarannya? Owner rumah Amerika, pekerja Amerika butuh ketahui.
Momen terburuk Walikota Pete, pasti saja, tiba kala ia tidak memiliki balasan buat persoalan mengenai kenapa tingkatan penahanan buat kepemilikan ganja 4 kali lebih besar di antara orang kulit gelap South Bend dari orang kulit putih. Sesungguhnya, saat- saat terburuknya tiba kala persoalan itu sendiri mendesak pemirsa buat bertampar tangan, serta setelah itu bertampar tangan lebih keras kala sang interogator, sehabis Buttigieg menjauhi balasan, mengulanginya. Tepuk tangan itu bisa jadi membawa alamat kalau tingkatan konflik liberal kepada Buttigieg jauh lebih besar dari Biden serta Klobuchar, seseorang eyang berumur yang digemari serta seseorang bibi yang senang memforsir namun bibi yang hirau.